Jumat, 19 Juni 2015

ARTIKEL PSIKOLOGI

Banyak cara menilai kepribadian seseorang. Bila kamu masih dalam tahap "PeDeKaTe", ada baiknya mengetahui apa makanan kesukaan calon pacar. Dari situ, kamu bisa mengetahui bagaimana sifat dia yang sesungguhnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan Baxters terhadap orang Inggris dan Skotlandia, belum lama ini, diketahui bahwa orang yang gemar makan wortel umumnya memiliki sifat pengasih dan berpikiran luas. Sayang, orang yang suka mengkonsumsi sayuran jenis ini, kemudian juga diketahui memiliki sikap ekstrovert dan bergaya bossy.http://www.angelfire.com/mt/matrixs/psikol3.gif
Bila dia gemar sekali memakan ayam goreng, ayam kuah opor dan berbagai masakan dari ayam, maka dia adalah tipe orang yang selalu bersikap realistis dan apa adanya. Dia cenderung berpikir logis dan jarang melibatkan perasaan dalam melihat suatu perkara.
Anda boleh merasa senang bila dia ternyata gemar sekali makan jamur, apapun jenisnya. Orang macam ini, kata survei itu, tergolong memiliki tingkat kesetiaan yang tinggi. Buktinya, 92% orang Inggris dan Skotlandia yang hoobi mengkonsumsi jamur memang terbukti setia.
Apabila dia gemar sekali makan mie, instant maupun olahan, terutama mie rasa ayam, maka dia termasuk orang yang independen. Bisa jadi demikian, faktanya, sebagian besar anak kost, terutama mahasiswa, ternyata doyan makan mie. Orang yang suka makan minestrone, sejenis sup yang disertai mie kecil-kecil, katanya sangat perfeksionis.
Sedangkan orang yang suka sekali akan tomat, katanya mempunyai sifat pemberani dan semangat tinggi. Namun sebagian lagi berpendapat bahwa orang yang gemar makan sup tomat ternyata mudah tergoda rayuan.

ANALISA :
Dari artikel diatas yang membuat hal tersebut kreatif bagi kelompok kami karena kita dapat mengetahui kepribadian seseorang dari cara makanan favorit individu tersebut dan membuat kita menilai seseorang dengan mudah dengan cara yang menarik sehingga setiap orang dapat mempelajari ilmu tersebut tanpa harus memiliki basic seorang psikolog. Dalam artikel ini memberikan prospek jangka panjang yang mempu memacu seseorang untuk mengembangkan metode belajar psikologi dalam bentuk yang menarik dan berbagai macam metodelainnya bukan hanya dengan kesukaaan jenis makanan tapi bisa juga dengan melihat benda - benda yang dia sukai ataupun yang lainnya. Tantangan yang dihadapi dalam metode ini adalah adanya ketidak pastian yang didapatkan dari hasil percobaan ini dan kepastiannya masih harus di teliti lebih lanjut lagi.


Ibu Bekerja &  Dampaknya bagi Perkembangan Anak 

Salah satu dampak krisis moneter adalah bertambahnya kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi karena semakin mahalnya harga-harga. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut salah satu caranya adalah menambah penghasilan keluarga...akhirnya kalau biasanya hanya ayah yang bekerja sekarang ibupun ikut bekerja.
Ibu yang ikut bekerja mempunyai banyak pilihan. Ada ibu yang memilih bekerja di rumah dan ada ibu yang memilih bekerja di luar rumah. Jika ibu memilih bekerja di luar rumah maka ibu harus pandai-pandai mengatur waktu untuk keluarga karena pada hakekatnya seorang ibu mempunyai tugas utama yaitu mengatur urusan rumah tangga termasuk mengawasi, mengatur dan membimbing anak-anak. Apalagi jika ibu mempunyai anak yang masih kecil atau balita maka seorang ibu harus tahu betul bagaimana mengatur waktu dengan bijaksana. Seorang anak usia 0-5 tahun masih sangat tergantung dengan ibunya. Karena anak usia 0-5 tahun belum dapat melakukan tugas pribadinya seperti makan, mandi, belajar, dan sebagainya. Mereka masih perlu bantuan dari orang tua dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Bila anak itu dititipkan pada seorang pembantu maka orang tua atau khususnya ibu harus tahu betul bahwa pembantu tersebut mampu membimbing dan membantu anak-anak dalam melakukan pekerjaannya. Kalau pembantu  ternyata tidak dapat melakukannya maka anak-anak yang akan menderita kerugian.
Pembentukan kepribadian seorang anak dimulai ketika anak berusia 0-5 tahun. Anak akan belajar dari orang-orang dan lingkungan sekitarnya tentang hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya. Anak yang berada di lingkungan orang-orang yang sering marah, memukul, dan melakukan tindakan kekerasan lainnya, anak tersebut juga akan bertumbuh menjadi pribadi yang keras. Untuk itu ibu atau orang tua harus bijaksana dalam menitipkan anak sewaktu orang tua bekerja.
Kadang-kadang hanya karena lingkungan yang kurang mendukung sewaktu anak masih kecil akan mengakibatkan dampak yang negatif bagi pertumbuhan kepribadian anak pada usia selanjutnya. Seperti kasus-kasus kenakalan remaja, keterlibatan anak dalam dunia narkoba, dan sebagainya bisa jadi karena pembentukan kepribadian di masa kanak-kanak yang tidak terbentuk dengan baik.
Untuk itu maka ibu yang bekerja di luar rumah harus bijaksana mengatur waktu. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga memang sangat mulia, tetapi tetap harus diingat bahwa tugas utama seorang ibu adalah mengatur rumah tangga. Ibu yang harus berangkat bekerja pagi hari dan pulang pada sore hari tetap harus meluangkan waktu untuk berkomunikasi, bercanda, memeriksa tugas-tugas sekolahnya meskipun ibu sangat capek setelah seharian bekerja di luar rumah. Tetapi pengorbanan tersebut akan menjadi suatu kebahagiaan jika melihat anak-anaknya bertumbuh menjadi pribadi yang kuat dan stabil.
Sedangkan untuk ibu yang bekerja di dalam  rumah pun tetap  harus mampu mengatur waktu dengan bijaksana. Tetapi tugas tersebut tentunya bukan hanya tugas ibu saja tetapi ayah juga harus ikut menolong ibu untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga sehingga keutuhan dan keharmonisan rumah tanggapun akan tetap terjaga dengan baik.

ANALISA :
Dari artikel tersebut hal yang menurut kelompok kami menarik karena ketika anak ditinggal oleh seorang ibu nya bekerja pada awalnya dia akan menangis dan mencari ibu nya tetapi dengan bergilirnya waktu ia akan menjadi terbiasa dan dia akan tumbuh dan menjadi  yang mandiri. Dan hal tersebut menimbulkan prospek jangka panjang yang dapat berkembang setelah individu tersebut tumbuh dewasa dan terbiasa hidup mandiri.
Tantangannya yang dihadapi oleh seorang ibu yang berkerja diluar rumah harus tahu betul bahwa pembantu tersebut mampu membimbing dan membantu anak-anak dalam melakukan pekerjaannya. Kalau pembantu  ternyata tidak dapat melakukannya maka anak-anak yang akan menderita kerugian.



Memahami Post-Power Syndrome 
pada Orang yang Dicintai 


Rudi, pemuda gagah berusia 23 tahun semakin hari semakin sebal saja melihat tingkah ayahnya. Bayangkan saja, siapa yang tidak sebal bila memiliki ayah yang sudah pensiun dan menganggur, tetapi bila berbicara selalu yang muluk-muluk. Ayahnya tak henti-hentinya bercerita tentang betapa hebatnya dia dulu ketika menjabat direktur utama dari sebuah perusahaan garmen di Surabaya. Seakan-akan dia tidak pernah sadar, bahwa cerita yang selalu diulang-ulangnya sudah puluhan kali keluar masuk telinga Rudi. Bila ditegur, ayahnya tidak bisa menerima dan menganggap Rudi belum berpengalaman atau masih bau kencur.
Bila teman-teman Rudi main ke rumah, ayahnya selalu memberikan "kuliah" kepada teman-temannya supaya mereka mencontoh apa yang sudah dikerjakan ayahnya. Bahkan bukan hanya di rumah, di lingkungan tetanggapun, ayah Rudi dikenal sebagai "pengobral" cerita masa lalu yang sudah usang. Akibatnya, bukan hanya Rudi saja yang jengkel, tetapi tetangganya yang sudah bosan mendengar cerita ayahnya juga langsung menyingkir begitu melihat ayah Rudi datang.
Post-power syndrome, adalah gejala yang terjadi di mana penderita hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalunya (karirnya, kecantikannya, ketampanannya, kecerdasannya, atau hal yang lain), dan seakan-akan tidak bisa memandang realita yang ada saat ini. Seperti yang terjadi kepada ayah Rudi, beliau mengalami post-power syndrome. Beliau selalu ingin mengungkapkan betapa beliau begitu bangga akan masa lalunya yang dilaluinya dengan jerih payah yang luar biasa (menurutnya).
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya post-power syndrome. Pensiun dini dan PHK adalah salah satu dari faktor tersebut. Bila orang yang mendapatkan pensiun dini tidak bisa menerima keadaan bahwa tenaganya sudah tidak dipakai lagi, walaupun menurutnya dirinya masih bisa memberi kontribusi yang signifikan kepada perusahaan, post-power syndrom akan dengan mudah menyerang. Apalagi bila ternyata usianya sudah termasuk usia kurang produktif dan ditolak ketika melamar di perusahaan lain, post-power syndrom yang menyerangnya akan semakin parah.
Kejadian traumatik juga menjadi salah satu penyebab terjadinya post-power syndrome. Misalnya kecelakaan yang dialami oleh seorang pelari, yang menyebabkan kakinya harus diamputasi. Bila dia tidak mampu menerima keadaan yang dialaminya, dia akan mengalami post-power syndrome. Dan jika terus berlarut-larut, tidak mustahil gangguan jiwa yang lebih berat akan dideritanya.
Post-power syndrome hampir selalu dialami terutama orang yang sudah lanjut usia dan pensiun dari pekerjaannya. Hanya saja banyak orang yang berhasil melalui fase ini dengan cepat dan dapat menerima kenyataan dengan hati yang lapang. Tetapi pada kasus-kasus tertentu, dimana seseorang tidak mampu menerima kenyataan yang ada, ditambah dengan tuntutan hidup yang terus mendesak, dan dirinya adalah satu-satunya penopang hidup keluarga, resiko terjadinya post-power syndrome yang berat semakin besar.
Beberapa kasus post-power syndrome yang berat diikuti oleh gangguan jiwa seperti tidak bisa berpikir rasional dalam jangka waktu tertentu, depresi yang berat, atau pada pribadi-pribadi introfert (tertutup) terjadi psikosomatik (sakit yang disebabkan beban emosi yang tidak tersalurkan) yang parah.
Penanganan
Bila seorang penderita post-power syndrome dapat menemukan aktualisasi diri yang baru, hal itu akan sangat menolong baginya. Misalnya seorang manajer yang terkena PHK, tetapi bisa beraktualisasi diri di bisnis baru yang dirintisnya (agrobisnis misalnya), ia akan terhindar dari resiko terserang post-power syndrome.
Di samping itu, dukungan lingkungan terdekat, dalam hal ini keluarga, dan kematangan emosi seseorang sangat berpengaruh pada terlewatinya fase post-power syndrome ini. Seseorang yang bisa menerima kenyataan dan keberadaannya dengan baik akan lebih mampu melewati fase ini dibanding dengan seseorang yang memiliki konflik emosi.
Dukungan dan pengertian dari orang-orang tercinta sangat membantu penderita. Bila penderita melihat bahwa orang-orang yang dicintainya memahami dan mengerti tentang keadaan dirinya, atau ketidak mampuannya mencari nafkah, ia akan lebih bisa menerima keadaannya dan lebih mampu berpikir secara dingin. Hal itu akan mengembalikan kreativitas dan produktifitasnya, meskipun tidak sehebat dulu. Akan sangat berbeda hasilnya jika keluarga malah mengejek dan selalu menyindirnya, menggerutu, bahkan mengolok-oloknya.
Post-power syndrome menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Kematangan emosi dan kehangatan keluarga sangat membantu untuk melewati fase ini. Dan satu cara untuk mempersiapkan diri menghadapi post-power syndrome adalah gemar menabung dan hidup sederhana. Karena bila post-power syndrome menyerang, sementara penderita sudah terbiasa hidup mewah, akibatnya akan lebih parah.
ANALISA :


Menurut kelompok kami mengapa artikel ini kreatif karena dapat memotivasi kita sebagai calon psikologi untuk dapat menelitinya lebih lanjut. Prospek jangka panjang kita sebagai calon psikologi dapat mengetahui lebih lanjut apa itu Post Power Syndrome sehingga apa bila kita menangani klien yang mengidap Post Power Syndrome kita akan lebih mudah menyikapinya. Tantangan yang akan kita hadapi kita harus mau terjun langsung dan menangani klien yang menderita Post Power Syndrome.

ANALISIS FILM

Menganalis film:

1.      FLOATING CITY
Menurut kelompok kami Floating City cocok diterapkan di negara Indonesia karena lahan di Indonesia daerah perairan lebih banyak daripada daerah dataran, dan terbatasnya juga lahan dataran di Indonesia, kalau di indonesia mungkin dapat dilakukan tetapi adanya keterbatasan dana dan waktu biasannya di Indonesia butuh waktu yang sangat lama untuk membangun sebuah proyek.

2.      HEALTH PRESENCE
Health Presence sangat bagus juga diterapkan di Indonesia karena bisa menghemat waktu dalam berkonsultasi tentang penyakit. Dan kita juga bisa berkonsultasi lebih dari 1 dokter sehingga lebih paham tentang apa yang di alami oleh pasien. Sangat mungkin diterapkan di Indonesia karena sangat efesien terutama untuk daerah terpencil

3.      FOOT POWER

Menurut kami Foot power ini sangat bagus diterapkan diindonesia karena cepat ter realisasikan, rasional dan bermanfaat karena dapat menghidupkan lampu tanpa menggunakan listrik tetapi adanya keterbatasan dana yang menjadi hambatan dalam membuat foot power ini.
 

Saras wati Template by Ipietoon Cute Blog Design