Selasa, 23 Mei 2017

Review Jurnal

Judul  
Cognitive-Behavioral Therapy for Bulimia
Nervosa: An Empirical Analysis of Clinical
Significance
Jurnal  
Journal Social Sciences
Halaman
262-274
Tahun 
2004
Penulis
Jennifer D. Lundgren, Sharon Danoff-Burg, and Drew A. Anderson
Reviewer
Saras wati

Tanggal

23-05-2017
Abstrak

Tujuan: Abstrak: Tujuan: Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk menilai signifikansi klinis terapi perilaku kognitif untuk bulimia nervosa menggunakan indeks perubahan yang andal dan analisis perbandingan normatif.
Metode: memasukkan Lima belas hasil penelitian dengan menggunakan terapi perilaku kognitif individu atau kelompok untuk bulimia nervosa.
Hasil: Hasil menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif untuk bulimia nervosa menghasilkan perubahan signifikan secara klinis untuk banyak ukuran hasil pengobatan saat menggunakan indeks perubahan yang andal. Namun, symptomatology post treatment jarang berada dalam rentang normatif bila diteliti dengan analisis perbandingan normatif
Diskusi: Tinjauan ini memberikan langkah pertama dalam memeriksa signifikansi klinis pengobatan untuk bulimia nervosa. Penelitian selanjutnya harus dilakukan lebih jauh dengan membandingkan signifikansi klinis dari berbagai jenis pengobatan untuk bulimia nervosa dengan menggunakan pengukuran penilaian tambahan
Subjek Penelitian
Penderita bulimia dan yang melakukan therapy CBT
Metode Penelitian
1.       Selection of Studies
Studi diperoleh dengan melakukan pencarian PsycInfo selama bertahun-tahun dengan menggunakan kata kunci bulimia, pengobatan, dan hasil, serta memeriksa daftar referensi studi tinjauan hasil CBT baru-baru ini. CBT dipilih sebagai fokus dari tinjauan saat ini karena literatur menunjukkan bahwa perlakuan terhadap pilihan untuk BN (Vitousek, 1996; Whittall et al., 1999; Wilson, 1999). Kami mengetahui bahwa bentuk pengobatan lain (yaitu terapi interpersonal dan farmakoterapi) telah berhasil dalam mengobati BN dan tinjauan di masa depan harus memeriksa signifikansi klinis mereka juga.
Kesimpulan
Mengevaluasi signifikansi klinis CBT pada tingkat kelompok sulit dilakukan karena peneliti tidak selalu menyertakan data yang memadai (yaitu, mean dan standar deviasi), peneliti tidak selalu menilai faktor-faktor yang menjadi penyebab utama model kognitif. telah disarankan sebelumnya bahwa CBT memang menghasilkan perubahan signifikan secara klinis. Hasil kami menunjukkan bahwa kesimpulan ini masih bisa diperdebatkan. Meskipun definisi operasional perubahan signifikan secara klinis dapat bervariasi, peneliti perlu mempertimbangkan signifikansi klinis saat memeriksa efikasi CBT dan gangguan psikologis lainnya. Secara khusus, peneliti yang meneliti efek pengobatan perlu melakukan tidak hanya tes signifikansi tradisional, namun juga menganalisis seperti RCI dan perbandingan normatif untuk menentukan apakah perubahan fungsi itu bermakna. Mungkin, yang lebih penting, peneliti juga didorong untuk melakukan analisis signifikansi klinis di tingkat individu untuk mengetahui siapa yang paling diuntungkan dari CBT. Mengambil langkah ini akan bermanfaat tidak hanya dalam evaluasi perawatan ini, namun juga dalam pengembangan dan pengembangan CBT di masa depan.


 

Saras wati Template by Ipietoon Cute Blog Design