Judul
|
Cognitive-Behavioral
Therapy for Bulimia
Nervosa: An Empirical Analysis of Clinical Significance |
Jurnal
|
Journal
Social Sciences
|
Halaman
|
262-274
|
Tahun
|
2004
|
Penulis
|
Jennifer
D. Lundgren, Sharon Danoff-Burg, and Drew A. Anderson
|
Reviewer
|
Saras
wati
|
Tanggal
|
23-05-2017
|
Abstrak
|
Tujuan: Abstrak: Tujuan: Tujuan dari tinjauan ini
adalah untuk menilai signifikansi klinis terapi perilaku kognitif untuk
bulimia nervosa menggunakan indeks perubahan yang andal dan analisis
perbandingan normatif.
Metode: memasukkan
Lima belas hasil penelitian dengan menggunakan terapi
perilaku kognitif individu atau kelompok untuk bulimia nervosa.
Hasil: Hasil menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif
untuk bulimia nervosa menghasilkan perubahan signifikan secara klinis untuk
banyak ukuran hasil pengobatan saat menggunakan indeks perubahan yang andal.
Namun, symptomatology post treatment jarang berada dalam rentang normatif
bila diteliti dengan analisis perbandingan normatif
Diskusi: Tinjauan ini memberikan langkah pertama dalam
memeriksa signifikansi klinis pengobatan untuk bulimia nervosa. Penelitian
selanjutnya harus dilakukan lebih jauh dengan membandingkan signifikansi
klinis dari berbagai jenis pengobatan untuk bulimia nervosa dengan
menggunakan pengukuran penilaian tambahan
|
Subjek
Penelitian
|
Penderita
bulimia dan yang melakukan therapy CBT
|
Metode
Penelitian
|
1.
Selection of Studies
Studi diperoleh dengan melakukan pencarian PsycInfo
selama bertahun-tahun dengan menggunakan kata kunci bulimia, pengobatan, dan
hasil, serta memeriksa daftar referensi studi tinjauan hasil CBT baru-baru
ini. CBT dipilih sebagai fokus dari tinjauan saat
ini karena literatur menunjukkan bahwa perlakuan terhadap pilihan untuk BN
(Vitousek, 1996; Whittall et al., 1999; Wilson, 1999). Kami mengetahui bahwa
bentuk pengobatan lain (yaitu terapi interpersonal dan farmakoterapi) telah
berhasil dalam mengobati BN dan tinjauan di masa depan harus memeriksa
signifikansi klinis mereka juga.
|
Kesimpulan
|
Mengevaluasi signifikansi
klinis CBT pada tingkat kelompok sulit dilakukan karena peneliti tidak selalu
menyertakan data yang memadai (yaitu, mean dan standar deviasi), peneliti
tidak selalu menilai faktor-faktor yang menjadi penyebab utama model kognitif. telah disarankan sebelumnya bahwa CBT memang menghasilkan perubahan signifikan secara klinis. Hasil kami menunjukkan bahwa kesimpulan ini masih bisa
diperdebatkan. Meskipun definisi operasional perubahan signifikan secara
klinis dapat bervariasi, peneliti perlu mempertimbangkan signifikansi klinis
saat memeriksa efikasi CBT dan gangguan psikologis lainnya. Secara khusus, peneliti yang meneliti efek pengobatan
perlu melakukan tidak hanya tes signifikansi tradisional, namun juga
menganalisis seperti RCI dan perbandingan normatif untuk menentukan apakah
perubahan fungsi itu bermakna. Mungkin, yang lebih penting, peneliti
juga didorong untuk melakukan analisis signifikansi klinis di tingkat
individu untuk mengetahui siapa yang paling diuntungkan dari CBT. Mengambil
langkah ini akan bermanfaat tidak hanya dalam evaluasi perawatan ini, namun
juga dalam pengembangan dan pengembangan CBT di masa depan.
|
Selasa, 23 Mei 2017
Review Jurnal
Langganan:
Postingan (Atom)