1. CBSI
(Computer Based Information System)
a. Definisi
CBSI (Computer Based Information System)
Computer Based
Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer
merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas
dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi
“berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting
dalam sebuah sistem pembangkit informasi.
Sistem Informasi
Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan
sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan
dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan,
koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Computer Based
Information System (CBSI) atau sistem informasi berbasis computer merupakan
suatu sistem pengelola data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan
dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Kesimpulan dari CBSI
adalah sistem informasi berbasis computer yang merupakan sistem pengolah data
menjadi sutu informasi yang berkualitas dan berguna untuk alat bantu yang mendukung
untuk pengambilan keputusan, koordinasi serta visualisasi dan analisisi yang
berperan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi.
CBIS
berevolusi mulai dari fokus awal pada data (bagaimana mendapatkan data),
kemudian focus baru pada informasi (bagaimana mengolah data), fokus revisi pada
keputusan (SPK), fokus kini pada komunikasi (otomatisasi perkantoran), dan
fokus potensial pada konsultasi (sistem pakar).
1)
Berfokus pada data (SIA)
Sistem
informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai
dengan pengolahan data yang tinggi dan bertujuan untuk mengumpulkan data yang
menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta
menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan.
2)
Berfokus pada informasi (SIM)
Tahun
1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara
penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh
pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa
aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi
manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar.
SIM
akan terbentuk secara utuh jika semua sistem informasi organisasi telah
terbentuk dan terkoneksi satu sama lain. Data dan informasi disimpan dalam satu
database yang sama dan dapat dipergunakan pada area fungsional yang lain. SIM
merupakan dasar terbentuknya sistem informasi yang lebih canggih dan kompleks
yang baru berkembang dalam beberapa tahun terakhir, yaitu Sistem Informasi
Perusahaan dikenal juga dengan nama Enterprise Information System.
Suatu
sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu
entitas formal perusahaan atau sub unit dibawahnya.
Sistem
Informasi Manajemen menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem perusahaan
tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang,
dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut
tersedia didalam laporan periodik, laporan khusus, dan hasil simulasi
matematika, output informasi tersebut digunakan manajer saat mereka membuat keputusan
untuk pemecahan masalah.
Masalah
utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang
tidak bermanfaat. Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital)
dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas
adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
3)
Berfokus pada penunjang keputusan (SPK)
lmuwanan
dari MIT (Messachusetts IT) memformulasikan sistem pendukung keputusan atas
DSS. DSS (Decision Support System) adalah penghasil informasi yang ditujukan
untuk suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer serta
pengambilan keputusan.
Sistem
Pendukung Keputusan juga merupakan bagian dari sistem informasi berbasis
komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan ) yang dipakai untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga
dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi – terstruktur yang spesifik.
Menurut
Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan,
orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak
biasa. Adapula beberapa tahapan SPK yaitu sebagai berikut:
a)
Definisi masalah
b)
Pengumpulan data atau elemen informasi
yang relevan
c)
Pengolahan data menjadi informasi dalam
bentuk laporan grafik atau tulisan
d)
Menentukan alternatif – alternatif
solusi (bisa dalam persentase)
Sistem Pendukung
Keputusan ini juga memiliki beberapa tujuan yaitu:
a)
Membantu menyelesaikan masalah
semi-terstruktur
b)
Mendukung manajer dalam mengambil
keputusan
c)
Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi
pengambilan keputusan
d)
Dalam pemrosesannya, SPK dapat
menggunakan sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy
Logic, dll.
4)
Otomatisasi perkantoran
5)
Berfokus pada konsultasi
Expert
System (Sistem Pakar) adalah sebuah sistem informasi yang memiliki intelegensia
buatan (Artificial Intelegent) yang menyerupai intelegensia manusia. Sistem
pakar mirip dengan DSS yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah
tingkat tinggi untuk pemakai. Perbedaan ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk
menjelaskan alur penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat
sering terjadi penjelasan cara pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari
pemecahannya itu sendiri.
Kesimpulannya
adalah evolusi dari CBSI (Computer Based Information System) ada lima macam
yaitu berfokus pada data (SIA), berfokus pada informasi (SIM), berfokus pada
penunjang keputusan (SPK), berfokus pada komunikasi (otomatis kantor) dan
berfokus pada konsultasi. Dan setiap evolusi itu memiliki tujuannya
masing-masing.
2.
DATA
a.
Hirarki data
Data harus disusun
secara teratur agar pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan efisien.
Pengorganisasian data dapat dibagi dalam enam tingkatan, yaitu:
1)
Bit
Suatu sistem angka
biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, 0 dan 1. Sistem angka biner
merupakan dasar-dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan
mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat
membedakan dua keadaan saja (on dan off), jadi bit adalah unit
terkecil dari pembentuk data.
2)
Byte/character
Bagian terkecil yang
dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit
yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan
untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori.
3)
Field/kolom
Unit terkecil yang
disebut data. Field merupakan sekumpulan byte yang mempunyai
makna.
4)
Record atau baris
Kumpulan item yang
secara logis saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh
sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci.
5)
File atau tabel
Kumpulan record yang
sejenis dan secara logis berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file
adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang
memakai komputer, jadi tabel ibarat kumpulan baris/ record yang
membentuk satu tabel yang berarti.
6)
Database
Kumpulan file-file yang
berhubungan secara logis dan digunakan secara rutin pada operasi-operasi sistem
informasi manjamen. Semua database umumnya berisi eleme-elemen data yang
disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau
struktur tertentu., tersimpan dihardware komputer dan dengan software untuk
melakukan manipulasi data serta kegunaan tertentu. Jadi, suatu database adalah
menunjukkan suatu kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan
atau instansi untuk tujuan tertentu. Contoh suatu database adalah database
akademik yang berisi file-file: mahasiswa, dosen, kurikulum, dan jadwal yang
diperlukan untuk mendukung operasi sistem informasi akademik. Contoh database
sederhana sebagai berikut.
Kesimpulan dari hirarki data ialah data harus disusun secara
teratur agar pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan efisien. Sehingga
pengorganisasian data dibagi menjadi enam tingkatan yaitu bit, byte/character,
field/kolom, record atau baris, file atau table, file atau table dan database.
Dan masing-masing memiliki fungsi yang berbeda
b.
Penyimpanan Data
Memori
dari CPU sangat terbatas sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk
sementara waktu. Oleh sebab itu alat penyimpanan data yang permanen sangat
diperlukan. Informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan
ditransfer pada CPU pada saat diperlukan. Alat tersebut dinamakan secondary
memory (Auxiliary Memory) atau backing storage.
Ada
2 jenis Secondary storage :
1) Direct
Access Storage Device (DASD)
Prosesnya lebih cepat disbanding SASD,
karena untuk mengambil data tertentu tidak perlu dicari dari awal berurutan.
Contoh :
a) Magnestic
disk yaitu menggunakan medan magnet, contoh: floppy disk (disket) dan
hard-disk.
b) Optical
Disk: menggunakan sinar laser. Contoh: CD-ROM.
2) Sequential
Acces Storage Device (SASD)
Prosesnya lambat karena untuk mencari
data tertentu harus selalu dimulai dari awal
Contoh : Magnetic Tape, Punched card, Punched paper
tape. Sudah jarang dipakai, umumnya hanya untuk backup, karena murah dan
kapasitas yang besar
Kesimpulan dari materi
diatas ialah bahwa alat penyimpanan data yang permanen sangat diperlukan
sehingga informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan
ditransfer pada CPU pada saat diperlukan. Alat tersebut dinamakan secondary
memory (Auxiliary Memory) atau backing storage.
c.
Pemrosesan data
1)
Batch
Proses pembaruan secara
periodik atas data yang disimpan tentang sumber daya dan pelaku yang terlibat,
dinamakan proses batch yaitu proses pembaruan yang dilakukan secara langsung
setelah terjadinya transaksi, dinamakan proses online atau real
time. Proses batch adalah metode warisan yang terus dipergunakan untuk beberapa
aplikasi, seperti penggajian, yang memang dilakukan setiap periode tertentu
saja. Kelemahan yang nyata terlihat dari proses batch ini adalah data yang
terakhir dan akurat hanya setelah proses pembaruan secara batch.
2)
Online
Pemrosesan secara
online adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai
pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang
muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir,
karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data
induk. Salah satu contoh penggunaan online processing adalah
transaksi online. Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara
individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan
untuk meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini
kemudian tersedia segera untuk permintaan keterangan dan laporan. Contohnya
adalah game, pengolah kata, dan sistem pemesanan.
3)
Real time
Salah satu bentuk
sistem operasi untuk keperluan khusus adalah sistem real time.
Sistem real time digunakan bila terdapat kebutuhan keteptan waktu pada
operasi prosessor atau aliran data sehingga sering digunakan untuk perangkat
kontrol pada suatu aplikasi seperti mengontrol percobaan keilmuan, sistem medical
imaging, sistem kontrol industri dan beberapa sistem display. Pada
sistem real time harus didefinisikan batasan waktu yang tetap.
Pemrosesan harus dikerjakan dalam waktu tertentu atau sistem akan gagal.
Sebagai contoh, jika lengan robot tidak diinstruksikan untuk berhenti segera
maka dapat merusak robot tersebut.
Terdapat dua bentuk
sistem real time. Sistem hard real time menjamin tugas kritis
diselesaikan tepat waktu. Pada sistem ini penyimpan sekunder terbatas
atau tidak digunakan, data langsung dikirim ke memory atau read-only
memory (ROM) dalam waktu singkat. Pada sistem hard real time terjadi
konflik pada sistem time sharing dan tidak didukung oleh sistem operasi tujuan
umum. Bentuk lainnya adalah soft real time dimana tugas kritis
mendapatkan prioritas lebih tinggi dari tugas lain dan setelah satu task
selesai maka task berprioritas ini akan diselesaikan. Sistem ini terbatas
pada industri pengontrol robot. Sangat berguna pada aplikasi multimedia
dan virtual rality yang membutuhkan fitur sistem operasi tertentu.
Kesimpulan dari materi
diatas ialah pemrosesan data memiliki 3 tahap yaitu batch, online dan real
time. Tiap tahap memiliki fungsi yang berbeda-beda. Seperti proses batch ini
adalah data yang terakhir dan akurat hanya setelah proses pembaruan
secara batch. Kemudian pengolahan online, transaksi secara individual
dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk
meng-update dengan segera file computer dan sistem real
time digunakan bila terdapat kebutuhan keteptan waktu pada operasi
prosessor atau aliran data sehingga sering digunakan untuk perangkat kontrol
pada suatu aplikasi.
d.
Database dan DBMS
1) Definisi
Database
Gordon C. E (dalam,
Santoso & Susanto, 2000) menjelaskan bahwa database adalah koleksi atau
kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan
dikontrol terpusat pada organisasi.
Menurut C.J. Date
(dalam, Santoso & Susanto, 2000) menyatakan bahwa database adalah koleksi
“data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu
organisasi.
Database adalah suatu
koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan
suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali untuk kegunaan tertentu.
Integrasi lagis dari record-record dalam banyak file ini disebut konsep database
yang bertujuan untuk meminimumkan pengulangan data (duplikasi data artinya data
yang sama disimpan dalam beberapa file) dan mencapai independensi data
(kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan
pada program yang memproses data), database juga merupakan suatu koleksi data
komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan cara yang
memudahkan pengambilan kembali. DASD (medium file master yang baik) harus
digunakan. Tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan data
dan mencapai independensi.
Kesimpulan dari
database adalah koleksi atau kumpulan data operasional yang terintegrasi dan
mekanis dalam banyak file untuk kegunaan tertentu.
2) Definisi
DBMS
Kroncke (2005)
menjelaskan bahwa Database Management System (DBMS) terdiri atas perangkat
lunak yang mengoperasikan database, menyediakan penyimpanan, akses, keamanan, back
up dan fasiilitas lainnya.
Database Manajement
System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem
basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan
pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS
tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan
kebutuhan.
Database Management
System ( DBMS) adalah sistem pengorganisasian dan pengolahan data
base pada komputer. Sistem ini dirancang untuk mampu melakukan berbagai data
dengan beberapa referensi data yang sama. DBMS ini mampu diakses oleh berbagai
aplikasi.
Kesimpulan dari Database
Management System ( DBMS) adalah sistem atau perangkat lunak yang
digunakan untuk mengoperasikan dan pengorganisasian kumpulan data dalam jumlah
besar yang menyediakan penyimpanan, akses, keamanan, back up dan fasiilitas
lainnya.
e.
Peranan Database dalam Psikologi
Tes kepribadian yang
terdapat di jejaring sosial seperti facebook. Misalnya seorang psikolog yang
membuat tes kepribadian melalui facebook. Dia membuat pertanyaan dan jawaban
terlebih dahulu sebelum tes tersebut di publish ke facebook. Dia membuat data
tersebut dalam sistem database, contohnya sebuah pertanyaan mengenai pilhan
warna. Setiap warna memiliki arti yang berbeda yang menggambarkan kepribadian.
Dia memasukkan data mengenai berbagai macam warna beserta gamabran kepribadian
berdasarkan warna tersebut. Jika sudah semua data dimasukkan dalam sistem
database dan DBMS kemudian di publish ke jejaring sosial. Jika seseorang
mencoba tes kerpibadian tersebut dantelah memilih jawaban dari salah satu
warna, maka data yang di dalam databse akan terpanggil dan akan muncul hasilnya
yakni gambaran kepribadian dari warna ynag telah dipilih oleh orang tersebut.
3.
SISTEM PAKAR (SP) & ARTIFICIAL
INTELLIGENCE (AI)
a. Definisi
SP (Sistem Pakar) dan AI (Artificial Intelligence)
1)
Definisi SP (Sistem Pakar)
Martin dan Oxman (dalam
Kusrini, 2006) mendefinisikan expert system (sistem pakar) adalah sistem
berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran
dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang
pakar dalam bidang tersebut.
Menurut Turban pada
tahun 1995, Expert System (ES) adalah program komputer yang menirukan seorang
pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu.
Expert System (Sistem
Pakar) adalah sebuah sistem informasi yang memiliki intelegensia buatan (Artificial
Intelegent) yang menyerupai intelegensia manusia. Sistem pakar mirip dengan DSS
yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk
pemakai. Perbedaan ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk menjelaskan alur
penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat sering terjadi
penjelasan cara pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari pemecahannya itu
sendiri.
Kesimpulan Sistem Pakar
adalah sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan dan
fakta dalam memecahkan masalah yang dipecahkan oleh seorang pakar keahlian
dalam bidang tertentu.
2)
Definisi AI (Artificial Intelligence)
McLeod & Schell
(2007), mengemukakan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence) pertama
kali di sebar hanya selama 2 tahun setelah general electric menerapkan komputer
yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Kemudian pada tahun
1950-an para ilmuwan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin
dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia,
kemudian muncullah suatu bidang ilmu komputer yang berusaha untuk membuat mesin
atau komputer yang dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan
oleh manusia yang dinamakan dengan kecerdasan buatan (artificial
intelligence).
Rich & Knight
(1991), kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan sebuah
studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini
dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
Artificial Intelligence
atau kecerdasan buatan merupakan kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu
sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah yang didefinisikan sebagai
kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan
diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan
pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.
Kesimpulan dari
Artificial Intelligence sebuah studi yang merupakan kecerdasan yang ditambahkan
kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah dan computer
melakukan hal yang biasanya dilakukan lebih baik oleh manusia.
b. SEJARAH
SISTEM PAKAR (SP) & ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)
1) Sejarah
SP (Sistem Pakar)
Sistem pakar merupakan
suatu metode artificiall intelligence yang berguna untuk meniru cara berpikir
dan penalaran seorang ahli dalam mengambil keputusan berdasarkan situasi yang
ada. Expert system pertama kali dikembangkan oleh komunitas artificiall intelligence
pada pertengahan tahun 1960. expert system muncul pertama kali adalah General
purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. GPS dan
progam lainya yang serupa mengalami kegagalan dikarenakan cakupanya terlalu
luas hingga kadang justru meninggalkan pengethauan penting yang seharusnya
disediakan.
Sistem pakar merupakan
suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar
manusia menganai suatu bidang spesifik. jenis program ini pertama kali
dikembangkan oleh peneliti artificiall intelligence pada tahun 1960 dan 1970-an
dan diterapkan secara komersial selama tahun 1980. Bentuk umum expert system
adalah sutau program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis
informasi mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari
masalah tersebut. tergantung dari desainya, expert system juga mampu
merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan
koreksi. sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu
simpulan.
2)
Sejarah AI (Artificial Intelligence)
Pada tahun 1950-an para
ilmuwan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat
melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. Alan Turing,
seorang matematikawan inggris pertama kali mengusulkan adanya tes untuk melihat
bisa tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas. Hasil tes tersebut dikenal dengan
Turing test, dimana si mesin tersebut menyamar seolah-olah sebagai seseorang di
dalam suatu permainan yang mampu memberikan respon terhadap serangkaian
pertanyaan yang diajukan. Turing beranggapan bahwa, jika mesin dapat membuat
seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka
dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layaknya manusia). Alan
Turing juga melakukan percobaan lainnya yaitu Turing melakukan percobaan ini
pada saat berpikir bahwa komputer yang bisa berpikir seperti otak manusia bisa
hadir dalam kurun waktu 50 tahun lagi. Ilmu-ilmu baru bermunculan dengan tujuan
menghasilkan mesin-mesin cerdas inilah yang kemudian kita kenal sebagai
Artificial Intelligence (kecerdasan buatan). Kecerdasan buatan sendiri
dimunculkan oleh seorang profesor dari Massachusetts institute of Technology
yang bernama John McCarthy pada tahun 1965 pada Dartmouth Conference yang
dihadiri oleh para peneliti AI. Pada konferensi tersebut juga didefinisikan
tujuan utama dari kecerdasan buatan, yaitu mengetahui dan memodelkan proses –
proses berfikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan
manusia tersebut. Beberapa program AI yang mulai dibuat pada tahun 1956-1966, antara
lain:
a) Logic
Theorist yang diperkenalkan pada Dartmouth Conference, program ini dapat
membuktikan teorema-teorema matematika.
b) Sad
Sam, diprogram oleh Robert K. Lindsey (1960). Program ini dapat mengetahui
kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa inggris dan mampu
memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapan.
c) ELIZA,
diprogram oleh Joseph Weinzenbaum (1967). Program ini mampu melakukan terapi
terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan
Selama tahun 1960-an
dan 1970–an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis
untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis
pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin
Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas
jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer
Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk
representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang
kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan
kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang
kusut secara mandiri. Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf digunakan secara
meluas dengan algoritma perambatan balik, pertama kali diterangkan oleh Paul
John Werbos pada 1974. Pada tahun 1982, para ahli fisika seperti Hopfield
menggunakan teknik-teknik statistika untuk menganalisis sifat-sifat penyimpanan
dan optimasi pada jaringan syaraf. Para ahli psikologi, David Rumelhart dan
Geoff Hinton, melanjutkan penelitian mengenai model jaringan syaraf pada
memori. Pada tahun 1985-an sedikitnya empat kelompok riset menemukan kembali
algoritma pembelajaran propagansi balik (Back-Propagation learning). Algoritma
ini berhasil diimplementasikan ke dalam ilmu komputer dan psikologi. Tahun
1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan demonstrasi
berbagai macam aplikasi.
c. Hubungan
AI (Artificial Intelligence) dengan Kognisi Manusia
Artificial intelligence
adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat
melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Kecerdasan
buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan
penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem
teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang
dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem
untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas
intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan
lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
Artificial intelligence
merupakan suatu sistem yang membuat mesin secerdas manusia. Untuk itu, sistem
ini harus berpedoman pada sistem kognisi manusia, yaitu cara berfikir manusia,
cara manusia bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat,
dan mengambil keputusan serta merespon dan bertindak. Dengan demikian para
peneliti ilmu ini dapat membuat suatu sistem, aplikasi, atau program yang dapat
melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik, menggunakan perangkat
mesin yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia dikehidupan nyata.
d. Aplikasi
Sistem Pakar
1)
Eliza
diprogram Joseph
Weizenbaum (1967), mampu memberi terapi terhadap pasien dengan memberikan
beberapa pertanyaan. Salah satu sistem pakar yang paling awal dikembangkan. Ini
adalah program komputer yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna
berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang
terapis.
2)
Parry
adalah Sistem Pakar
yang juga paling awal dikembangkan di StanfordUniversity.oleh seorang
psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid. Berikut ini
contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang
menginterviewnya. mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini
Parry, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih seorang
paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan
sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya
cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk
mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi
komputer dan respon manusia.
3)
Nettalk
adalah program
berdasarkan jaringan-jaringan neuron, dikembangkan oleh Terry Sejnowski ialah
jaringan neural berisi lapisan tersembunyi yang berkorespondensi dengan
interneuron.
e. Generalisasi peranan AI dalam Bidang Psikologi
Dalam bidang psikologi
AI sangat berperan penting, karna dapat melakukan pengukuran test kepribadian
dan test intelegensi sehingga dibutuhkan AI seperti komputer dan segala macam
pengolahannya. Sistem informasi kerja komputer dapat membantu mengumpulkan
data-data klien dan sangat mempermudah kita dalam menghitung hasil scoring yang
banyak. Karena dengan menggunakan sistem kerja komputer sangat banyak
keuntungannya dalam pengerjaannya, seperti lebih terasa cepat, mudah dan
fleksibel dalam mengerjakannya.
Daftar
Pustaka
Abidin, M., Z. (2011). Sistem
informasi manajemen berbasis komputer. Yogyakarta:
Andi.
Ibnu. (2010). Sistem
informasi berbasis komputer. Yogyakarta: Andi.
Kroenke, D.M. (2005).
Database processing: dasar-dasar, desain, & implementasi. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Kumar, E. (2008). Artificial
Intelligence. New Delhi: I. K. International Publishing House.
Kusrini., (2006). Sistem
Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offeset
McLeod, R., &
Schell, G. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Riyanto. (2007). Migrasi
microsoft SQL server dengan PostgreSQL. Jakarta: PT Alex Media Komputindo
Saepudin, A. (2007).
Sistem informasi berbasis komputer.
Solso, R. L., Maclin,
O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.
Sumarta, S. (2010).
Pengantar system informasi berbasis komputer.
Suryantoro. (2005).
Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Vanta, R. (2011). Evolusi
sistem informasi berbasis komputer. Jakarta: Gramedia.